• pasang iklan

Fly Cemetery

Kamis, 04 April 2013


Seperti biasa kalau lagi musim jambu klutuk, setiap pagi setelah anak anak berangkat ke sekolah aku memeriksa kalau ada lagi buah yang matang. Sekalian keliling-keliling halaman sekedar memeriksa keadaan. Kata tukang kebun minggu lalu dia melihat ular hitam di pohon mangga. Ukurannya lumayan besar seperti pangkal lengannya. Hiiiy merinding...aku kan suka berkeliaran ngambil daun pandan, salam daun jeruk dan lain sebagainya. Apalagi anak anak suka main di sekitar situ. Ini kali ketiga tukang kebun ketemu ular. Yang pertama dan kedua ular hijau. Di pohon nangka dan satunya di pohon pisang. Nggak apa apa sih selama dia nggak merayap masuk ke rumah. Memang sudah resiko tetanggaan sama hutan. Kadang kadang ketemu biawak, babi hutan...dan ada beberapa yang bertemu monyet.

Eh kok malah cerita binatang ya. Sebenarnya yang mau aku cerita, pada saat memeriksa pohon mangga, nggak sengaja malah lihat ada anggrek berbunga. Nggak tau namanya anggrek apa. Yang jelas dia tumbuh sendiri menumpang di atas pohon mangga. Bunganya lumayan cantik. Selama ini nggak kelihatan...ternyata pas berbunga cantik sekali.

Hari ini aku juga membuat resep fly cemetery. Jangan kaget mendengar namanya. Rasanya enak sekali tidak semenyeramkan seperti namanya "kuburan lalat". Mungkin dinamai begitu karena penampakan fillingnya seperti sekumpulan lalat mati. Atau supaya lebih gampang diingat dan lebih populer. Padahal isinya kan cuman currant atau kismis. Kukis ini awalnya muncul dari daerah Irlandia dan Scotland. Kalau di daerah lain namanya fruit slices. Enak...menurutku rasanya mirip kukis mamaku yang sudah pernah aku bikin sebelumnya. Kukis potong sultana. Bedanya yang ini adonannya bukan adonan kue kering melainkan adonan pie. Resepnya aku lihat di Tartan Taste in Texas. Takaran gula untuk fillingnya aku kurangi sesuai derajat kemanisanku. Itupun masih terasa manisnya. Jadi atasnya ngga aku kasih icing lagi. Cukup ditaburi gula pasir kasar. Satu yang aku lupa, menambahkan sedikit baking powder pada adonan pienya. Aslinya menggunkan self rising flour. Tapi aku bacanya kurang teliti. Tapi hasilnya tetap renyah walaupun nggak mengembang sepeti di resep aslinya. Lain kali mau coba lagi dengan menambahkan sedikit baking powder, dan isiannya mau aku kasih sedikit parutan apel seperti di beberapa resep yang lain.









Baca selengkapnya �

0 komentar:

Posting Komentar

Kategori Iklan