Sebuah mortir yang ditembakkan pejuang Tentara Pembebasan Suriah meledak, melukai sejumlah pejuang lain di dekatnya, Aleppo, Minggu (15/12). (REUTERS/Mahmoud Hebbo) Berita Terkait Kerry akan hadiri pertemuan "teman-teman Suriah"100.000 warga sipil lari saat bentrokan di SuriahAS tingkatkan dukungan buat oposisi SuriahLedakan kuat guncang Aleppo, SuriahPetempur oposisi Suriah serang pasukan pemerintahVideo Terkait
Korban Suriah Capai 40
Damaskus (ANTARA News) - Tiga juta warga Suriah di Aleppo, Suriah Barat laut, tak memperoleh air minum selama sembilan hari berturut-turut, sebab gerilyawan telah menghentikan pasokan air ke kota yang dilanda konflik tersebut.
"Kota Aleppo telah menjadi sasaran penghukuman kolektif dan pengepungan tak bermoral oleh pelaku teror bersenjata yang telah menghentikan pasokan air, termasuk air bersih dan air minum, buat tiga juta orang di kota tersebut. Sebabnya, mereka menolak kehadiran kelompok pelaku teror bersenjata dan kejahatan mereka terhadap warga sipil," kata Kementerian Luar Negeri Suriah, Senin (12/5).
Kelompok garis keras, yang menguasai dua stasiun pompa air utama di Aleppo, telah berhasil menghentikan pasokan air minum buag bagian barat kota itu, yang dikuasai pemerintah.
Tindakan tersebut juga telah mempengaruhi bagian Aleppo yang dikuasai gerilyawan, sehingga menciptakan kekurangan air di kubu utama gerilyawan.
"Pelaku teror telah menghalangi pemompaan air melalui Stasiun Suleiman Al-Halabi, yang menjadi sumber utama air minum di Aleppo."
"Akibatnya, terjadi kekurangan air di seluruh kota itu selama sembilan hari berturut-turut. Mereka malah mengirim air ke Sungai Quiq dan menyia-nyiakannya untuk mencegah warga memperoleh air bersih," kata kementerian tersebut, Selasa siang.
Meskipun menekankan aksi gerilyawan itu telah menciptakan "dilema besar" bagi rakyat Aleppo, pernyataan tersebut menegaskan Pemerintah Suriah dan lembaga terkait akan melancarkan upaya sangat besar guna memenuhi tuntutan rakyat akan air dengan segala cara dan melalui "penyelesaian mendesak".
Rakyat Aleppo, katanya, dipaksa memperoleh kebutuhan mereka akan air dari sungai dan sumber lain air yang bisa diminum yang menimbulkan ancaman bagi nyawa warga dan memperingatkan mengenai penyebaran wabah di kalangan warga.
Aleppo, kota terbesar dan pusat ekonomi Suriah, telah muncul sebagai ajang tempur utama dalam krisis di negeri tersebut sejak gerilyawan berikrar akan "membebaskan" Aleppo dari pasukan pemerintah pada Juni 2012.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2014
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Cetak Email Komentar Pembaca(function(d, s, id) {var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];if (d.getElementById(id)) return;js = d.createElement(s); js.id = id;js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1";fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));Kirim Komentar Nama Email Komentar
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (12/5), mengangkat Mayor Jenderal Kristin Lund untuk mengomandani pasukan ...Kerry akan hadiri pertemuan "teman-teman Suriah"Para pejabat AS benarkan kasus kedua MERSAfrikaBoko Haram tawarkan pertukaran siswi yang diculik dengan tahanan
Pemimpin kelompok pemberontak Boko Haram menawarkan pembebasan lebih dari 200 siswi Nigeria yang mereka culik dengan ...Bom mobil tewaskan sedikitnya 12 orang di SomaliaPenculikan ratusan siswi Nigeria picu demonstrasi di GhanaEropaRusia dukung referendum Ukraina Timur, Kiev menolak
Rusia pada Senin menyatakan menghormati pilihan rakyat di wilayah Lugansk dan Dontesk di Ukraina Timur dengan harapan ...Iran desak dialog politik di UkrainaKanada kembali beri sanksi orang Rusia dan UkrainaTweets by @antaranews!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0],p=/^http:/.test(d.location)?'http':'https';if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src=p+"://platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs"); Top News Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Hiburan Teknologi Warta Bumi Artikel Foto TV OtomotifForum Pembaca Rilis Pers Ketentuan PenggunaanTentang KamiJaringanPedomanTwitterFacebookRSS




0 komentar:
Posting Komentar