Pasang Iklan Baris Gratis Tanpa Daftar

Iklan Baris Gratis ini disediakan untuk anda sebagai pemilik usaha, barang dan jasa serta berbagai peluang bisnis dan peluang usaha supaya anda bisa menunjukkan - mempromosikan produk jasa anda kepada seluruh dunia di internet. Promosi merupakan darah bagi kelancaran bisnis anda... untuk itu silahkan datang sesering mungkin untuk mempromosikan dan pasang "Iklan Baris Gratis" anda di website ini.

Pasang Iklan Baris Gratis disini bisa untuk jenis iklan apa saja, misalnya: iklan rumah, properti, jasa, domain hosting, laptop komputer, villa, kendaraan motor mobil, handphone hp bekas baru, bisnis mlm, segala jenis barang dan jasa.

Pasang iklan Anda, Gratis sepuas-puasnya di seluruh network Kami yg lain:

  • pasang iklan

Kesederhaan Huzrin Hood, Sang Pemimpin

Rabu, 29 Juli 2015
Kesederhaan Huzrin Hood, Sang Pemimpin

 Pulau Bintan tampak cerah. Mentari merebak melancarkan sinarnya. Walau belum sepenggalah, tapi aroma panah sinar sang mentari telah terasa bikin gerah. Tapi itu tak menyurutkan langkah sesosok lelaki paruh baya. Dia tenang berpeci dan pakaian khas muslim. Lelaki itu berjanggut, menjalankan as Sunnah. Dialah Huzrin Hood.

Pria itu bukan sosok biasa. Dia-lah sang pahlawan bagi warga Kepulauan Riau. Dia dianggap sebagai pendobrak Kepulauan Riau agar bisa mandiri menjadi propinsi sendiri. Huzrin adalah sosok penting membuat Kepri mampu berpisah dengan propinsi Riau. Kala itu, dirinya bertindak sebagai Bupati Kepulauan Riau.

Tapi bukan prestasi yang dia dapatkan kemudian. Jerat hukum malah menderanya, selepas mampu “membebaskan” Kepri jadi propinsi sendiri. Huzrin didera kasus korupsi dana tak tersangka, Kabupaten Kepri itu. Ini memang kisah biasa. Dampak dari Kepri menjadi mandiri, tentu ada yang sakit hati. Alhasil Huzrin pun mendekam menjalani hukuman. Dia orang yang gentlemen. Hukuman, walau terasa tak berkeadilan, dijalaninya dengan ikhlas. Kini dia kembali melangkah di ranah Melayu. Huzrin saban hari melangkahkan kakinya menyusuri Kepulauan Riau, yang berjejer ribuan pulau-pulau. Mestinya, Kepri itulah yang dijuluki “kepulauan seribu”, karena pulaunya lebih banyak ketimbang yang ada dilautan Jakarta.

Medio akhir Mei 2014 lalu, langkah Huzrin tegap singgah di Balai Singgasana Kesultanan Bintan Darul Mahsyur. Dia memang sang Sultan, yang telah dibaiat sejak tahun 2012 lalu. Huzrin memimpin umat Islam di bawah panji kesultanan.

Sang Huzrin pun mengembang amanah rakyat. Siang itu, dia pun bertolak menuju Pulau Lingga. Ini pulau yang ada di jajaran Kepulauan Riau. Huzrin membawa rombongan dari Jakarta. Termasuk pula sejumlah kaum muslimin berjubah gamis, yang tergabung dalam jamaah tabligh. Huzrin memimpin rombongan untuk blusukan ke pulau itu.

Perjalanan dimulai dari pelabuhan di Tanjung Pinang. Huzrin berjalan tenang. Tak ada pengawal yang menjaganya. Dia menenteng tas-nya sendiri. Padahal kelasnya adalah pejabat teras. Sembari berjalan, dia melemparkan senyum kanan kiri, kepada orang-orang yang bertemu. Sesekali bersalaman dengan rakyat yang hendak menyapanya. Begitulah dia. Tanpa lelah dia meladeni rakyat yang ingin bersalaman kepada sang Huzrin, tokoh masyarakat di daerah itu. Dia berjalan tenang, tanpa ada pasukan yang mengawalnya.

Setiba di pelabuhan, Huzrin tampak turun menuju kapal ferry yang membawa ke Pulau Lingga. Memasuki kapal, dia juga tak minta perlakuan istimewa. Padahal, sekali lagi, dia ini tokoh masyarakat yang disegani. Beda sekali dengan anggota DPR di Jakarta. Atau pejabat teras di ibukota. Kelakuan pejabat, jika berjalan kemana-mana, selalu minta diistimewakan. Tetapi hal itu tak tampak dalam diri Huzrin.

Di kapal ferry, dia duduk di barisan belakang. Sang nakhkoda kapal sudah memberi isyarat agar dia duduk di barisan depan. Tapi Huzrin tak mengindahkan. Dia lebih enjoy duduk bersama rakyat di barisan belakang. Huzrin pun bergabung dengan orang-orang, kaum penumpang kapal ferry itu.

Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam. Pulau Lingga memang jauh jaraknya. Sepanjang perjalanan, Huzrin tak menyibukkan diri sendiri. Dia menyapa orang-orang yang disekelilingnya. Ibu Rusiah, penumpang yang berada dua baris di depannya, tampak kaget melihat sosok Huzrin satu kapal dengannya. “Kalau saya orang Kepri, saya pasti akan pilih Pak Huzrin,” ujarnya tersenyum ramah. Sayang ibu itu penduduk Pulau Bangka, Sumatera Selatan. Dia menuju Pulau Senayang, menyambangi sanak familinya. Ibu Rusiah tampak kagum melihat Huzrin begitu merakyat, walau tak disorot kamera televisi. Walau tak ada wartawan yang meliput perjalanannya. Tapi gaya merakyat Huzrin memang asli apa adanya.

Spontan, di kapal ferry itu pun terjadi perbincangan singkat tentang Huzrin Hood. Orang-orang tersenyum sumringah bisa bersama tokoh sekelas dia. Perbincangan seputar calon Gubernur Kepri 2015 pun terjadi. Huzrin memang salah satu sosok yang dijagokan. Dia cukup memiliki suara signifikan di Kepualauan Riau. Huzrin masih dihitung banyak orang agar mampu memimpin Kepri, buah perjuangannya.

Memang pilkada Kepri masih jauh. Tapi di pojok-pojok warung wilayah itu, perbincangan seputar siapa jagoan yang duduk sebagai Gubernur, sudah sering dibincangkan. Ada sejumlah nama yang santer dibincangkan. Tapi nama Huzrin Hood kerap jadi hitungan. Dia masih dielu-elukan masyarakat Kepri untuk memimpin kembali wilayah itu.

Kapal ferry empat jam berantuk-antuk di lautan. Tiba kemudian mendarat di pelabuhan kecil pulau Lingga. Huzrin pun turun beserta penumpang lainnya. Dia menenteng tasnya sendiri. Tak ada ajudan ataupun pengawalan khusus buatnya. Perjalanan ternyata belum usai. Dari pelabuhan kecil itu, ternyata masih harus menyambung dengan boat kecil ke Pulau Lingga. Huzrin pun kembali turun menaiki boat itu. Boat itu cuma berkapasitas 6 orang. Menyusuri hulu sungai untuk menuju Pulau Lingga. Tapi kecepatan boat itu sungguh luar biasa. Dipacu sangat kencang, bahkan seolah nyaris ingin melompat menuju lautan. Tak terbayang jika boat itu terjungkal. Di tengah lautan begitu, tentu perenang kelas dunia pun akan kerepotan. Namun, sosok Huzrin tampak tenang menghadapi hal demikian. Dia santai selama berada dalam boat kencang itu. Tak ada mimik takut apalagi menghardik sang “supir” boat itu karena terlalu kencang. Dia tersenyum riang saja, menikmati perjalanan. Tak terbayang jika Jokowi atau Prabowo yang ada di boat seperti itu. Bisa jadi mereka akan merinding ketakutan kala menaiki boat kecil dipacu dengan kencang. Tapi Huzrin-lah sosok tokoh yang blusukan tanpa ada pamrih.

Setiba di Pulau Lingga, Huzrin langsung menuju Desa Linau. Perjalanan bukan sebentar menuju sana. Memakan waktu sekitar 2 jam jauhnya. Bayangkan, di sebuah pulau terpencil, 2 jam perjalanan adalah penuh arti. Tak ada macet seperti di Jakarta. 2 jam tentu perjalanan yang benar-benar jauh. Praktis, hari itu, Huzrin menghabiskan waktunya menuju pulau yang jauh jaraknya.

Di desa Linau, Huzrin ternyata bertemu dengan masyarakat di sana. Mereka berkeluh kesah tentang status tanah masyarakat yang dikuasai pihak lain tanpa ijin. Huzrin telah lama membantu masyarakat untuk mendapatkan haknya itu. Kala pertemuan itulah dia menyampaikan kabar gembira untuk membantu rakyat di sana. Huzrin tak mendapatkan apapun. Pengabdiannya sebagai pemimpin benar-benar dibuktikannya. Hal itu dilakukan, kala dirinya tak disorot wartawan apalagi kamera televisi.

Sekitar sejam berbincang dengan masyarakat, dia pun kembali. Huzrin seolah tak mengenal kata istirahat. Perjalanan kembali ke Pulau Batam dilakukan esok harinya. Dengan kapal ferry juga. Huzrin pun kembali bergabung dengan rakyat di ferry itu. Dia tak duduk di depan atau bangku khusus pejabat. Huzrin bergabung dengan orang-orang segala macam profesi di ferry itu. Sesekali dia menyalami warga yang mengenalnya. Senyum sumringah tetap dia sodorkan. ‘’Senyum itu bagian dari ibadah,” ujarnya.

Huzrin Hood Pimpin Golkar Kepri Kubu Agung

Huzrin Hood Pimpin Golkar Kepri Kubu Agung

INILAHCOM, Tanjungpinang - Huzrin Hood terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kepulauan Riau dalam musyawarah daerah yang dibuka Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono di Tanjungpinang.

"Saya akan menjalankan amanah ini sebaik mungkin," kata Huzrin di Tanjungpinang, Rabu.

Musda DPD Partai Golkar Kepri diselenggarakan setelah musda kabupaten dan kota, kecuali Batam dilaksanakan mulai Selasa pagi (21/7) hingga malam.

Proses musda berlangsung cepat lantaran calon yang muncul hanya Huzrin Hood. Musda Partai Golkar kabupaten dan kota se-Kepri membuahkan hasil yakni Tanjungpinang dipimpin RME Mansur Razak, Bintan dipimpin Dalmasri Syam, Natuna dipimpin Nesti, Anambas dipimpin Sudirman, Lingga dipimpin Muhammad Sadri, dan Karimun dipimpin Raja Kamaruddin.

Huzrin memberi apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada kader Golkar di Kepri karena musda berlangsung dengan baik. "Saya berjanji akan membesarkan partai ini dan akan menjalankan dengan seadil-adilnya juga akan membawa kemajuan bagi masyarakat Kepri," katanya.

Setelah hasil keputusan musda ini, Huzrin mengupayakan seluruh kader partai berlambangkan pohon beringin itu menjaga kekompakan. Dia mengharapkan seluruh kader Golkar bergabung, termasuk yang duduk di lembaga legislatif.

"Tidak ada lagi kelompok ini, kelompok itu, semuanya adalah kader Golkar. Saya akan merangkul semua kader Golkar demi kemajuan partai dan kesejahteraan masyarakat kepri," ucapnya.

Dalam musda itu, dia juga ditugaskan untuk mencari dan menjaring calon kandidat yang akan diusung Golkar pada pilkada di Kepri. "Saya juga ditugaskan melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya, karena Golkar harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur," katanya. - See more at: http://nasional.inilah.com/read/detail/2223692/huzrin-hood-pimpin-golkar-kepri-kubu-agung#sthash.WmH0DhYS.dpuf

H. HUZRIN HOOD, SH

Huzrin Hood, yang biasa dipanggil Huzrin adalah putera ketiga dari sepuluh bersaudara dari pasangan Alm. Hood Dahlan yang berprofesi sebagai kepala desa dengan istrinya Alm. Zainab dari Desa Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Huzrin dikarunai empat orang anak dari istrinya Hj. Ernaini yaitu; Nelly Huzrin, Renny Yuniva, Muhammad Muniruzaman, dan Halimatussa’diah.
Huzrin menempuh pendidikan dasar di SDN Sungai dan lulus pada tahun 1968. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke Pendidikan Guru Agama (PGA) di Tanjung Batu, lulus tahun 1973. Pendidikan Tinggi Huzrin ditempuh di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Susqa Pekan Baru Provinsi Riau tapi tidak selesai. Gelar sarjananya di bidang hukum ia peroleh dari Universitas Lancang Kuning Pekan Baru, Riau.
Sebagai sosok pekerja keras, Huzrin memulai karir kerjanya menjadi surveyor di Robin Shipyard Batam Project di Sekupang pada tahun 1974-1976. Setelah itu, ia menjadi pegawai honores pada Kantor Kecamatan Kundur pada 1976-1978. Pada tahun 1978, Huzrin tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagai guru agama islam pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kemudian mengajukan permohonan berhenti sebagai PNS sejak 1 September 1998. Di Tingkat legislatif, Huzrin pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Riau Periode 1987-1992 dan 1992-1997. Di tahun 2000, Huzrin dipercaya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Riau dan di tahun yang sama ia menjadi Bupati Kepulauan Riau masa jabatan 2000-2005. Selain dunia birokrasi, Huzrin juga terjun ke dunia bisnis dimana menjadi Presiden Komisaris PT. Anugerah Selat Karimun (ASK) dan Presiden Komisaris PT. Bangun Bandar Cemerlang (BBC).
Huzrin mulai terjun kedalam dunia politik praktis pada tahun 1976 dimana tahun tersebut ia mendapat pembekalan kader GOLKAR di Tanjung Batu Kundur. Di Tahun 1980-1983, Ia menjabat pembantu komisaris Golkar Tanjung Balai Karimun. Tahun 1983-1987, Ia menjabat komisaris Golkar Kecamatan Karimun. Selanjutnya, Ia dipercaya menjadi Ketua Bidang Kerohanian merangkap Wakil sekretaris DPD Golkar Kabupaten Kepulauan Riau (1987-1992). Pada Tahun 1992-1995, Ia dipercaya menjadi Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Kepulauan Riau merangkap Sekretaris FKP DPRD Kabupaten Kepulauan Riau. Di Tahun 1998-2003, Ia menjabat sebagai Biro Tani dan Nelayan dalam hasil Musda Golkar Propinsi Riau. Sekarang, Ia menjabat sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Kepulauan Riau dibawah Kepemimpinan HR. Agung Laksono dan Zainuddin Amali.
Disamping itu, Huzrin juga aktif dalam kegiatan dan organisasi sosial kemasyarakatan diantaranya menjadi Ketua Yayasan Payung Negeri (1995) dan Memprakarsai Berdirinya Badan Penyelaras Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Riau Kepulauan (BP3ER) tahun 1999 untuk mewujudkan keinginannya aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya, Ia menjadi Ketua Umum Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), yang sekarang menjadi Badan Penyelaras Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau .
Pada tahun 1996, Huzrin aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Nasional dan Internasional, antara lain Anggota Delegasi Indonesia dalam pertemuan serumpun di Singapura. 1997 menjadi anggota delegasi Pengusaha Riau di Malaka Malaysia. Ia juga terlibat dalam kerjasama negeri serumpun yang penuh dengan nuansa kekeluargaan dan saling mengisi antara Kepulauan Riau, Singapura dan Johor (Malaysia) yang dikenal dengan SIJORI menjadi ambisinya. Ia juga telah mencetuskan Pertemuan Pemuda SIJORI dan Majelis Usahawan SIJORI. Serta yang sampai sekarang terus berlanjut adalah Kejuaraan Pencak Silat SIJORI.
Di Nusantara, Ia menjadi Ketua Forum Silaturrahmi Kerator Se-Nusantara (FSKN) Wilayah Provinsi Kepualauan Riau. Ia saat ini juga menjadi pemangku adat Kerajaan Melayu Bintan, Ketua Umum Penguyuban Warga Jawa Among Mitro Provinsi Kepulauan Riau dan Pendiri Gerakan Rakyat Kepri Sukses atau lebih dikenal dengan sebutan GERAK KERIS.
BIODATA
Nama Lengkap  : H. HUZRIN HOOD, SH
Profesi                  : Politisi
Agama                  : Islam
Tempat Lahir      : Sei.Ungar Karimun, Kepulauan Riau
Tanggal Lahir      : Minggu, 10 Oktober 1954
Kebangsaan       : Indonesia

Mengenal Pusat Pasar Sultan Bintan

Tenda membentang di halaman depan Mesjid Baiturrahman, jalan Sei Jang, Kota Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau. Di bawah tenda, para pedagang meletakkan barang  dagangan di atas meja-meja. Mereka menyapa  para pengunjung yang mampir  melihat barang-barang yang dijajakan. Barang yang dijual beraneka. Hari itu, ada sembako,  aneka minuman ringan, pakaian muslim, kaos,  buku-buku, kosmetika, lukisan, hingga  pot bunga keramik. Juga ada lapak yang menawarkan jasa paket  wisata.
Sekilas,  aktifitas di arena itu tampak seperti  pasar kebanyakan.  Namun, ada yang berbeda, yaitu alat  transaksi  yang dipakai. Pada lapak-lapak  meja yang digunakan pedagang terdapat  spanduk mini bertuliskan, “Disini Anda Dapat  Membayar  dengan Dinar dan Dirham”.
Pada  spanduk lain di beberapa  sudut  arena,  event  itu dinamai  Festival  Hari Pasaran (FHP). Lokasi kegiatan tepatnya bernama: Pusat Pasar Sultan Bintan.  Penyelenggaranya, Kesultanan Bintan Darul Masyhur, Jaringan  Wirausahawan  dan Pengguna  Dinar-Dirham Nusantara  Kepulauan Riau (JAWARA-KEPRI)  dan  Wakala Induk Nusantara (WIN).
Sultan Huzrin Hood bergelar  Sri  Paduka Tri Buana  dari Kesultanan Bintan mengatakan,  Pusat Pasar Sultan Bintan  menggelar kegiatan FHP itu bertujuan untuk  mengenalkan  kembali koin dinar dan dirham  sebagai  alat  transaksi  sesuai syariah kepada  masyarakat.  “Kita mengenalkan kepada masyarakat  Bintan keutamaan koin dinar emas dan dirham perak sebagai  alat  transaksi sehari-hari. Ini upaya kita untuk keluar dari riba dan dampak inflasi. Yang paling utama, menegakkan muamalah  yang diteladankan  Rasulullah.  Saat hijrah ke Madinah, Rasulullah  mendirikan pasar dan mesjid secara bersamaan. Di pasar  itu, dinar dan dirham adalah alat transaksinya.”  papar Sultan Huzrin Hood.
Menghidupkan  kembali penggunaan koin dinar dan dirham sebagai alat tukar dalam perniagaan  memang menjadi  fokus perhatian Kesultanan Bintan. Sepanjang  tahun ini, kegiatan pasar  memakai koin berbahan logam mulia itu sudah  beberapa kali digelar. Pusat Pasar Sultan Bintan, berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi, diresmikan penggunaannya oleh Sultan Huzrin Hood pada tanggal 6 Januari 2013, bertepatan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Tanjung Pinang. Tapak pasar yang bersisian dengan halaman  Mesjid  Baiturrahman itu merupakan wakaf  dari Sultan Huzrin  Hood.
Selain koin dinar dan dirham, di  Pusat Pasar Sultan Bintan itu juga dihidupkan kembali sunnah  Rasulullah berupa membebaskan  pedagang dari  berbagai  pungutan.  “Pasar ini bebas dipakai  para pedagang dari  mana saja selama barang yang dijual sesuai syariat dan ikut adab. Pedagang  tak kena pungutan, tak de  sewa lapak, tak bayar retribusi.” terang Sultan Huzrin. Sejak dibuka untuk umum, Pusat Pasar Sultan Bintan telah dikunjungi pedagang dari berbagai daerah, seperti Tanjung Pinang, Batam, Medan  bahkan Singapura.
Selain  menjadi sentra kegiatan perniagaan, Pusat Pasar Sultan Bintan juga digunakan sebagai arena aktifitas edukatif bagi masyarakat. Misalnya, dipakai sebagai arena lomba mewarnai tingkat  taman kanak-kanak dan sekolah dasar.  Pasar pun semakin meriah dengan kegiatan tersebut. Kesultanan Bintan juga menegakkan tradisi pembayaran zakat menggunakan dinar dirham.  Setiap event  pasar digelar senantiasa dibagikan zakat mal berupa koin-koin dirham kepada  para  mustahik di  Tanjung Pinang.   Para mustahik dapat membelanjakan kepingan dirham yang mereka terima di Pusat Pasar Sultan Bintan itu.
Pusat Pasar Sultan Bintan adalah salah satu instrumen  menghidupkan kembali sunnah Rasulullah di Tanah Bintan dalam hal perniagaan, khususnya penggunaan koin dinar dirham. Sultan Huzrin Hood dan pihak Kesultanan Bintan gencar mengenalkan penggunaan koin dinar dan dirham itu dengan bersilaturrahmi ke berbagai kelompok masyarakat, menggelar  diskusi,  talk show di radio dan lainnya. Alhamdulillah, hari ke hari, pengguna koin dinar dirham kian meluas di Tanjung Pinang.  Sedikitnya,  kini ada 40 pedagang  dan penyedia  jasa  tersebar di ‘Kota Gurindam’ itu  yang bersedia  menerima dinar dan dirham. Mereka terdiri dari para dokter,  pemilik warung kopi, rumah makan,  toko herbal, kios pulsa,  rental motor, laundry,  penyedia  jasa wisata dan  lainnya.  Mereka tergabung  dalam Jaringan  Wirausahawan  dan Pengguna Dinar Dirham Nusantara (JAWARA)  Bintan. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait Pusat Pasar Sultan Bintan, Festival Hari Pasar (FHP), aktifitas Jawara Bintan  atau konsultasi dinar dirham untuk muamalat dan penegakan rukun zakat dapat menghubungi:
Balai Singgasana Sri  Paduka Tri Buana 
Jln.  Raja Haji Fisabililah No. 55 
Tanjung Pinang, Bintan, Kepulauan Riau 
Contak Person
Ir. Syahrizal Moeis, M.Ed
0813.9604.7820
e-mail: rizalmoeis@yahoo.com
– See more at: http://kesultananbintan.com/?p=35#sthash.FynWAVAp.dpuf

Para penghulu nikmati dana transportasi awal Desember

Kamis, 18 Desember 2014
Para penghulu nikmati dana transportasi awal Desember Kementerian Agama sudah menerbitkan peraturan tentang pemberian ongkos transportasi dan jasa profesi bagi penghulu sesuai dengan tipologi KUA Kecamatan.Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin mengatakan pemerintah akan mengucurkan dana transportasi untuk penghulu pada pekan pertama Desember 2014.

"Dana transport bagi para penghulu yang telah melaksanakan tugas pencatatan nikah segera dapat dicairkan. Insya Allah awal Desember," kata Machasin di Jakarta, Kamis

Menurut dia persyaratan untuk percepatan pencairan dana transportasi untuk penghulu sudah disampaikan ke Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, yang akan segera menerbitkan Surat Edaran kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPKN) untuk mengucurkan dana tersebut.

"Kemarin itu tinggal tanda tangan Dirjen Anggaran saja. Jadi, kalau itu sudah ditandatangani, dapat kita cairkan," kata Machasin.

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 48/2014 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 47/2004 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Agama yang mengatur soal biaya nikah setelah kasus gratifikasi di Kantor Urusan Agama mengemuka.

Menurut ketentuan itu biaya nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) gratis sedang di luar KUA biayanya Rp600.000.

Kementerian Agama menerbitkan Peraturan Menteri Agama No.24 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Atas Biaya Nikah Dan Rujuk Di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Peraturan itu mencakup pengaturan mengenai ongkos transportasi dan jasa profesi penghulu sesuai dengan tipologi KUA Kecamatan.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the original article here



Peliculas Online

Pabrik baru KHI Pipe Industries kejar pemenuhan pesanan PHE

Pabrik baru KHI Pipe Industries kejar pemenuhan pesanan PHE Pekerja mengecek pipa baja 8 inci jenis electric resistant welding (ERW) di unit produksi PT KHI Pipe Industries, anak usaha PT. Krakatau Steel Tbk, di Cilegon, Banten. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)Cilegon (ANTARA News) - Pabrik pipa baja ERW #2 PT KHI Pipe Industries yang baru selesai dibangun dan mulai beroperasi 14 Oktober 2014 tengah mengejar pemenuhan pesanan perdana mereka sebesar 2.700 ton dari Pertamina Hulu Energi (PHE).

Hal itu disampaikan Direktur Produksi dan Teknik PT KHI Pipe Industries Nizar Rahmat di Cilegon, Banten, Selasa, dalam kunjungan kerja Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Semenjak resmi beroperasi kami langsung dapat order untuk kebutuhan industri migas, PHE, sebesar 2.700 ton," katanya.

Nizar menuturkan pemesanan yang jatuh tempo pada pertengahan Desember 2014 itu saat ini sudah terpenuhi sebanyak 40 persen.

Pabrik baru mereka berkapasitas produksi sebanyak 115.000 ton per tahun, menambah total keseluruhan kapasitas produksi PT KHI Pipe Industries menjadi 220.000 ton per tahun.

Sementara itu Direktur Utama PT Krakatau Steel, induk perusahaan PT KHI Pipe Industries, Irvan Kamal Hakim mengatakan pabrik baru tersebut memakan investasi sebesar Rp305 miliar.

"Untuk pabrik baru ini yang untuk memproduksi pipa LNG juga nilai investasinya mencapai Rp305 miliar," katanya.

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Saleh juga sempat menandatangani plakat peresmian pabrik baru PT KHI Pipe Industries.

Saleh mengatakan bahwa dalam kunjungannya ia dan jajarannya ingin melihat secara langsung kinerja pabrik-pabrik yang bersangkutan dan memahami tantangan apa saja bagi industri besi baja agar bisa berkembang di masa mendatang. Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the original article here



Peliculas Online

Pimpinan MPR akan kunjungi perbatasan di Entikong

Rabu, 17 Desember 2014
Pimpinan MPR akan kunjungi perbatasan di Entikong Dua prajurit TNI di salah satu pos perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong (arsipardava.blogspot.com)Pontianak (ANTARA News) - Delegasi pimpinan MPR RI dijadwalkan mengunjungi wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (28/11).

Menurut Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR Tugiyana di Jakarta, Kamis, delegasi MPR RI dipimpin Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan didampingi empat wakil ketua, yakni Mahyudin, E.E. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang.

Delegasi itu juga beranggotakan sejumlah pimpinan komisi serta anggota DPR dan DPD RI.

Pimpinan MPR RI juga mengundang unsur pemerintah dari kementerian dan lembaga terkait dengan daerah perbatasaan.

Menurut Tugiyana, sebelum melakukan peninjauan ke lokasi perbatasan di Entikong, pimpinan MPR RI sudah menyelenggarakan dialog dengan pimpinan dan perwakilan kementerian dan lembaga, maupun Muspida Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa (26/11) malam.

Hadir dalam dialog tersebut, antara lain pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanahan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Hadir juga pimpinan dari lembaga lainnya, seperti Bea Cukai, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Imigrasi, dan Badan Nasional Penanggulangan Narkotika (BNN), serta Muspida Provinsi Kalimantan Barat.

Ia menjelaskan peninjauan akan dilakukan di beberapa titik wilayah perbatasan dan kemudian dipusatkan di kantor Unit Pelaksana Pengelola Pos Perbatasan Lintas Batas (UP3LB) yang lokasinya hanya beberapa meter dari gerbang perbatasan.

Ia menjelaskan karena lokasi perbatasan jauh dari Pontianak dan sulit dijangkau sehingga delegasi pimpinan MPR RI menggunakan helikopter milik TNI. Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the original article here



Peliculas Online

Kategori Iklan